Konten dan Kontroversi
Sejak kemunculannya,
investigative journalism WikiLeaks udah bikin panas situasi pemerintahan negara-negara dunia. Dokumen yang cukup menghebohkan diantaranya:
1. Rekaman video tentara Amerika Serikat di Irak yang sedang menembak mati 12 orang termasuk wartawan Reuters (dirilis 5 April 2010)
2. Berita bahwa pangeran-pangeran Arab Saudi gemar pesta narkoba dan seks secara tertutup (dirilis 18 November 2009)
3. Strategi pemerintah AS dengan memanfaatkan
social media di Indonesia untuk kepentingan Amerika Serikat. Untuk ini, kedubes AS Jakarta dibayar US$ 100.000 (dirilis 12 Februari 2010)
4. Lebih dari 1.000 email yang dikirim oleh staf
University of East Angelia's (UEA) Climatic Research Unit (CRU) dimana email-email itu berisi rekayasa ilmuwan dengan argumen bahwa pemanasan global terjadi akibat ulah manusia. Pemimpin RCU, Prof. Phil Jones, akhirnya memutuskan mundur dari jabatan karena dianggap tidak kredibil (dirilis November 2009).
5. 570.000 pesan pager yang terkirim saat serangan 11 September. Diantara pesan yang terkirim berisi pesan komunikasi antara petugas Pentagon dan Departemen Kepolisian kota New York (dirilis 25 November 2009).
6. Melalui koran Australia
The Age, jurnalis Nick McKennzie membeberkan 3 kawat diplomasi Amerika tentang dalang kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir.
Seiring popularitas WikiLeaks, Indonesia juga punya situs pembocor yaitu IndoLeaks. Assange menjadi incaran lalu dituduh melecehkan dua perempuan sukarelawan. WikiLeaks hingga akhirnya dia sempat ditahan selama sembilan hari. PayPal sebagai perantara donasi, akhirnya menutup akun rekeningnya untuk WikiLeaks setelah kabarnya ditekan oleh beberapa pihak Amerika yang kontra WikiLeaks. Meski dimusuhi banyak pihak, pendukung WikiLeaks tetap nggak sedikit. Saat ini, anggota Facebook WikiLeaks berjumlah lebih dari 1 juta orang dan lebih dari 600.000 follower di Twitter.
Tapi peristiwa WikiLeaks ini sudah nggak ada lagi. Entah karena apa..